Jumat, 15 Juni 2012

Contoh Penelitian Data Kelulusan Siswa Di SDN 1 Sagarahiang

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Penulisan

Bertapa pentingnya melanjutkan sekolah itu, sehingga pemerintah juga menetapkan Wajib Belajar 9 Tahun, akan tetapi banyak masyarakat di luar sana yang kurang memperhatikan masalah pendidikan anaknya sehingga meskipun pemerintah sudah menetapkan wajib Belajar 9 Tahun banyak sekali siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. akan tetapi kami juga tidak menyalahkan kepada masyarakatnya saja, karena setelah kami terjun untuk meneliti data siswa yang melanjutkan atau tidaknya, Rata – rata orang tua murid tidak mengetahui apa itu WAJAR 9 tahun? Sehingga kami menyimpulkan pemerintahnyapun kurang memberikan sosialisasi beserta bimbingan – bimbingan kepada masyarakat.

Sejak tahun 1984 pemerintah telah melaksanakan wajib belajar 6 tahun dan terus dilanjutkan smpai sekarang ini Dalam sektor pendidikan, kewajiban belajar tingkat dasar perlu diperluas dari 6 ke 9 tahun, yaitu dengan tambahan 3 tahun pendidikan setingkat SLTP seperti dimandatkan oleh Peraturan Pemerintah 2 Mei 1994.. Hal ini segaris dengan semangat "Pendidikan untuk Semua" yang dideklarasikan di konferensi Jomtien di Muangthai tahun 1990 dan Deklarasi Hak-Hak Azasi Manusia Sedunia Artikel 29 yang berbunyi: "Tujuan pendidikan yang benar bukanlah mempertahankan 'sistem' tetapi memperkaya kehidupan manusia dengan memberikan pendidikan lebih berkualitas, lebih efektif, lebih cepat dan dengan dukungan biaya negara yang menanggungnya" Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan taraf pendidikan penduduk Indonesia termasuk pelaksanaan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Yang Akan Kami kemukakan Adalah Mengenai :

1. Berapa Jumlah siswa yang melanjutkan dan yang tidak?

2. Berapa jumlah siswa yang meklanjutkan ke MTS dan ke SMP?

3. Faktor apa yang menyebabkan tidak melanjutkan sekolah?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untukm memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan serta untuk memberikan informasi kepada saya khususnya dan umumnya kepada yang membacanya di dalam memahami penyebab – penyebab siswa yang melanjutkan ke SMP/MTS beserta cara penanggulangan bagi siswa yang kurang bersemangat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

D. Sistematika Penulisan

1. Kata Pengantar

Berisi sambutan dari kami serta kebersyukuran kami kepada allah karena selesainnya makalah ini.

2. Daftar Isi

Menjelaskan Letak halaman materi dari tiap sub.

3. Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang makalah yang kami buat serta sedikit penjelasan secara mendasar dari isi makalah ini.

4. Rumusan masalah

Menjelaskan sub - sub materi yang akan dijelaskan secara garis besar melalui kesepakatan anggota kelompok.

5. Tujuan

Menjelaskan tujuan yang diharapkan dari makalah yang telah kami buat.

6. Sistematika Penulisan

Berisi Penjelasan dari kerangka makalah.

7. Pembahasan

Menjelaskan isi materi dari tiap sub-subnya secara bertahap.

8. Kesimpulan

Menjelaskan rangkuman dari makalah yang kami buat.

9. Daftar Pustaka

Menjelaskan referensi/buku rujukan dari makalah yang telah dibuat.


BAB II

Pembahasan Hasil Penelitian

Data Yang Kami Peroleh Dari SDN 1 Sagarahiang Dapat Kami Jabarkan Sebagai Berikut :

A. Data Berbentuk Tabel

Tahun Ajaran

Jumlah Siswa

Lulus

Tidak Lulus

Tidak Dilanjutkan

Dilanjutkan Ke SMP

Dilanjutkan Ke M TS

2007

25

23

2

18

15

10

2008

26

25

1

5

18

12

2009

30

29

1

12

17

10

2010

28

25

3

2

20

3

C. Penjelasan

Setelah Kami amati dari hasil data yang kami peroleh jumlah siswa yang lulus dari tahun 2007 hingga 2009 mengalami peningkatan akan tetapi pada tahun ajaran 2010 siswa yang lulus mengalami penurunan kembali yang disebabkan jumlah siswa yang tidak lulus lebih banyak dari siswa yang tidak lulus pada tahun-tahun sebelumnya.

Adapun siswa yang belum lulus jumlahnya tidak menentu namun pada tahun 2008 dan 2009 jumlah siswa yang belum lulus mengalami penurunan dari tahun sebelumnya akan tetapi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2010 siswa yang belum lulus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, menurut salah satu guru disana hal ini disebabkan karena siswa yang belum lulus tersebut suka membolos di sekolahnya, serta sering absen. Padahal siswa tersebut memiliki tingakatn intelektual yang lumayan, namun dikarenakan kurang mendapat perhatian dari kedua orangtuanya sehingga anak tersebut kurang termotivasi di dalam belajarnya.

Masalah putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan terutama pada jenjang pendidikandasar merupakan persoalan serius yang dapat mpengaruhi keberhasilan penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun., Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin. Mayoritas kaum miskin di Indonesia tinggal di tempat-tempat jauh yang terpencil. Mereka praktis kekurangan segalanya; fasilitas, alat-alat transportasi dan komunikasi di samping rendahnya pengetahuan merekaterhadap teknologi. Di SD tersebut banyak Siswa yang tidak dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan jumlahnya pun hampir setengahnya dari jumlah siswanya. Dari tahun 2007 hampir kurang lebih 75% yang tidak melanjutkan itu dikarenakan ketidak mampuan kedua orang tuanya di dalam membiyayai sekolahnya, namun adapun sebagian siswa yang tidak melanjutkan alasannya ingin membantu orang tuanya bertani. Tahun 2008 siswa yang tidak melanjutkan jumlahnya menurun dari tahun sebelumnya, akan tetapi tahun 2009 jumlahnya kembali lagi meningkat namun tidak sebanyak tahun 2007. Pada tahun 2010 siswa yang tidak melanjutkan semakin sedikit, bahkan jumlahnya lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya, hal ini menurut sebagian guru disana dikarenakan seringnya sosialisasi kepada orang tua murid bahwasannya sekolah itu penting untuk masa depan anaknya dan diharuskannya Wajib Belajar 9 Tahun.

Siswa yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dari tahun ke tahun mulai terlihat adanya peningkatan namun pada tahun terjadi penurunan lagi pada tahun 2009 hal ini disebabkan karena factor ketidak mampuan orang tua murid di dalam membiyayai sekolah anaknya (factor kemiskinan) akan tetapi pada tahun 2010 jumlahnya kembali meningkat, hal ini dikarenakan mulai stabilnya dana BOS yang di berikan oleh pemerintah serta sosialisasi kepada masyarakatpun terus dilakukan dan akhirnya masyarakat mulai menyadari bertapa pentingnya sekolah itu. Di sd tersebut hampir sebagian besar dilanjutjkan ke SMP bahkan dari tahun ke tahun jumlahnya pun semakin meningkat, siswa yang dilanjutkan ke MTS dari tahun ke tahun semakin menurun hal ini di sebabkan karena di desa sagarahiang telah didirikannya SMP, yang pada akhirnya banyak sekali yang melanjutkan di SMP., dikarenakan jarak antara rumah mereka dekat dengan sekolahnya dan tidak perlu mengeluarklan uang tambahan untuk transfortasi.

Setelah kami menyimak dari hasil data tersebut, sebagian besar siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dikarenakan factor kemiskinan, oleh karena itu saya mengharapkan kepada pemerintah untuk membabntu masyarakat yang tidak mampu bersekolah serta memberikan Sosialisasi –Sosialisasi kepada masyarakat bahwa bertapa pentingnya bersekolah itu. Sebab masyarakat cerdas dan berpendidikan dapat memajukan bangsa kita supaya tidak ketinggalan jauh dari bangsa- bangsa lain.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 34 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memunggut biaya .Peningkatana biaya satuan BOS pada tahun 2009-2010 yang cukup signifikan yaitu 20% dari anggaran biaya pembangun negara (APBN) merupakan komitmen pemerintah dalam bidang pendidikan dan bantuan khusus sekolah (BKS), dan bantuan khusus murid (BKM) atau beasiswa siswa yang kurang mampu dengan memberikan Rp.575.000 /siswa yang ada dikota ,SD/SDLB Rp.400.000/siswa/tahun, Rp.570.000/siswa/pertahun untuk SMP/MTS di daerah dan 397.00 anak di SD/ SDLB dikabupaten BKM, Dana beasiswa , Sekolah Satu atap, -Memberlakukan sistem cuti bagi siswa bermasalah baik permasalahan di keluarga seperti permasalahan ekonomi maupun karena pelanggaran di sekolah, merupakan upaya efektif menurunkan angka putus sekolah.(Sumut Pos ,Senin 28/9/2010) Frisian Flag Indonesia dan Matahari Food Business (Hypermart dan Foodmart) meresmikan kerja sama strategis dengan meluncurkan program "Berbagi untuk Maju (Jumat, 13 Agustus 2010)

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang kami buat bertapa kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga banyak masyarakat yang kurang memahami bertapa pentingnya bersekolah itu, akan tetapi baru sekitar tahun 2010 mulai adanya sosialisasi – sosialisasi kepada masyarakat sehingga dari hasil penelitian kami jumlah siswa yang tidak melanjutkan semakin sedikit dan bahkan hampir melanjutkan semua.

Bukan masalah sosialisasi saja yang menjadi kendala faktor kemiskinanpun turut ikut serta di dalamnya, banyak masyarakat yang ingin anaknya melanjutkan sekolah akan tetapi harapannya sirna karena ketidak mampuannya. oleh karena itu pemerintah juga tidak tinggal diam, sehingga masyarakat yang kurang mampu bisa menyekolahkan anaknya dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 34 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya dan dengan adanya SMP terbuka, yang Alhamdulillah masyarakat merasa senang dengan adanya program tersebut, meskipun realisasinya masih kurang maksimal.

B. Saran

Saran kami adalah pemerintah seharusnya memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara maksimal agar masyarakat memahami bertapa pentingnya bersekolah itu. Sehingga masyarakat awam yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dan masyarakat miskinpun tahu bahwa meskipun mereka tidak mampu menyekolahkan anaknya pemerintah tidak tinggal diam, karena pemerintah membantu mereka, seperti adanya Program Bos (bantuan operasional sekolah), SMP terbuka dan lain sebagainya.

C. Resume

Masalah putus sekolah di desa sagarahiang dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada msyarakat akan pentingnya besekolah dan sebagian masyarakat karena faktor kemiskinan yang akhirnya tidak dapat melanjutkan pendidikan terutama pada jenjang pendidikan dasar merupakan persoalan serius yang dapat mpengaruhi keberhasilan penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun., Untuk itu, agenda penting yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat miskin. Mayoritas kaum miskin di Indonesia tinggal di tempat-tempat jauh yang terpencil. Mereka praktis kekurangan segalanya; fasilitas, alat-alat transportasi dan komunikasi di samping rendahnya pengetahuan merekaterhadap teknologi.

Daftar Pustaka

Data Kelulusan Siswa 2007-2010

Guru SDN 1 Sagarahiang

Masyarakat Sekitar

Dari Beberapa Buku Yang Sesuai Dengan Penelitian Kami

0 komentar:

Posting Komentar

If U have Site U Can Earn
Top pay per click payments. Make money from your website.
dollarsincome.com
Make Money Online
$0.00 Start. Start in 5 mins. $3K per week. Make money from your website.
dollarsincome.com
U Have Website We have Cash
If you have website put our banner on it, make money for each visitor
dollarsincome.com
Make Money when you Sleep
$0 invest - earn $80.00 daily.Online income system that works.
dollarsincome.com
Buy Facebook Fans, Free Fan Exchange, Earn Money Online

Site Search